Pasar Terapung (Floating Market) Banjarmasin

Pasar Terapung adalah Objek Wisata Unggulan Kota Banjarmasin yang telah terkenal ke seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. Pasar Terapung sudah ada sejak dahulu, sejak masa perdagangan masih menggunakan sistem barter hingga sekarang...More

Wisata Sungai Banjarmasin

Kota Banjarmasin juga dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, jadi rasanya tak lengkap bagi anda jika tidak menjelajahi sungai di Banjarmasin. Dengan melakukan Tour wisata keliling kota melalui sungai, anda bisa mengenal lebih dekat lagi budaya sungai masyarakat banjar...More

Sekilas Info Seni Budaya Banjarmasin

Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagangArab dan Persia. Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar khususnya...More

Mesjid Sultan Suriansyah

Sejarah Kota Banjarmasin tidak akan bisa dipisahkan dari Sultan Suriansyah, pendiri dan raja pertama kerajaan Banjar. Sultan Suriansyah merupakan raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Salah satu bukti peninggalannnya adalah Masjid Sultan Suriansyah...More

Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Masjid ini terletak di tengah Kota Banjarmasin. Nama ”Sabilal Muhtadin” merupakan nama penghargaan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar...More

Sunday 29 January 2012

Kal-Sel Hati-Hati Kelola Tambang

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla mengingatkan pemerintah maupun masyarakat Kalimantan Selatan hati-hati dalam mengelola tambang batu bara.

"Hati-hati dalam mengelola tambang batu bara karena salah-salah justru daerah ini akan sering terjadi bencana," kata Jusuf Kalla dalam sambutan pelantikan ketua dan pengurus PMI Kalsel periode 2012-2016 di Banjarmasin, Ahad (29/1).

Menurut dia, Kalimantan pada umumnya merupakan daerah yang terbebas dari bencana gempa bumi dan letusan gunung merapi, namun cukup riskan dengan bencana banjir. Seringnya terjadi banjir, tidak menutup kemungkinan karena kesalahan dalam mengelola sumber daya alam termasuk tambang batu bara dan hutan di daerah ini.

"Untuk itu pengelolaan tambang harus dilakukan dengan serius sebagaimana ketentuan lingkungan yang telah disyaratkan," katanya.

Sebagaimana diketahui, saat ini Kalsel merupakan salah satu provinsi langganan banjir sebagaimana daerah-daerah lain di Indonesia. Beberapa peneliti mengatakan, seringnya terjadi banjir di Kalsel antara lain disebabkan maraknya penambangan batu bara di sebagian besar kabupaten di provinsi ini juga terus berkurangnya tutup lahan.

Kedatangan Jusuf Kalla ke Banjaramasin bersama dengan Ibu Mufidah Jusuf Kalla mendapatkan sambutan dari sebagian besar tokoh dan pejabat dan pengusaha di daerah ini. Ketua PMI Kalsel periode 2012-2016 yang baru dilantik, yang juga anggota DPR Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengatakan, eksploitasi tambang batu bara dan hutan harus tetap menjaga kelestarian lingkungan.

"Jangan sampai eksploitasi tambang secara besar-besaran justru akan memperburuk kondisi lingkungan di Kalsel," katanya.

Sebelumnya, untuk menahan laju kerusakan lingkungan di Kalsel akibat tambang, rapat koordinasi Litbang regional Kalimantan dengan narasumber dari Kementerian Riset dan Teknologi menetapkan Kalsel sebagai pusat pengembangan teknologi batu bara.

Melalui teknologi tersebut, diharapkan batu bara yang keluar dari Kalsel bukan lagi berupa raw materal atau batu bara mentah tetapi sudah berupa bahan jadi maupun setengah jadi. Bahkan diharapkan ke depan Kalsel tidak lagi mengekspor batu bara tetapi berupa energi seperti listrik dan lainnya, sehingga masyarakat Kalsel akan mendapatkan nilai tambah yang lebih besar.(Ant/BEY)

Semoga bermanfaat.
Wassallam.
Reply Post: MetroNews
ReadMore

Saturday 21 January 2012

Monyet Punah Ditemukan Lagi di Indonesia

Ilmuwan yang meneliti hutan hujan tropis di Indonesia menemukan kembali spesies monyet besar dan berwarna abu-abu yang diduga telah punah. Mereka menemukan kembali langur abu-abu (Presbytis hosei canicrus) yang memiliki wajah hitam dengan bulu-bulu halus di bagian leher yang berwarna abu-abu.

Penemuan itu tak disengaja. Tim sebenarnya sedang memasang kamera jebakan untuk menangkap gambar orangutan, leopard, dan lainnya di hutan Wehea, bagian timur Kalimantan, Juni 2011. Tak disangka, grup monyet yang tak pernah dijumpai sebelumnya muncul.

Penemuan itu menantang tim ilmuwan yang dikepalai oleh Brent Loken dari Simon Fraser University di Kanada. Mereka tak punya foto langur abu-abu. Satu-satunya yang dimiliki adalah sketsa dari museum. "Kami gembira luar biasa mengetahui fakta bahwa ternyata monyet jenis ini masih ada, juga bahwa ini didapati di Wehea," kata Loken seperti dikutip AP, Jumat (20/1/2012).

Langur yang memiliki ciri mata agak tertutup dan hidung serta bibir yang berwarna sedikit pink ini dipercaya tersebar di Kalimantan, Jawa, Sumatera, dan Thailand. Namun, sebelumnya dinyatakan bahwa jenis ini sudah punah.

Aktivitas pembakaran hutan, konversi lahan, dan pertambangan diduga menjadi sebab jenis ini makin sulit ditemukan. "Bagi saya, penemuan monyet ini adalah representasi betapa banyaknya spesies yang ada di Indonesia," ucap Loken.

"Ada banyak satwa yang ciri khas dan sebarannya sangat sedikit kita ketahui menghilang begitu cepat. Rasanya, banyak jenis satwa ini akan punah dengan cepat," tambah Loken.

Sebagai langkah lanjut dari penemuan ini, ilmuwan akan meneliti lebih jauh jumlah langur abu-abu yang ada di wilayah seluas 38.000 hektar. Sejumlah ilmuwan internasional dan dari Indonesia akan terlibat. "Kita akan coba sebisa mungkin. Namun, ini seperti berpacu melawan waktu," kata Loken.

Pakar primata yang tak tergabung dalam studi ini, Erick Meijaard, menyatakan dukungan terhadap upaya para ilmuwan. "Ini adalah spesies yang penuh teka-teki," katanya.

Meijaard mengungkapkan, langur abu-abu dipercaya merupakan subspesies dari monyet daun Indonesia (Presbytis hosei) yang juga terdapat di wilayah Malaysia di Borneo. Namun, ada dugaan bahwa langur abu-abu adalah spesies yang berbeda.

"Kami berpikir bahwa mungkin ini spesies yang berbeda. Ini menjadikan penemuan di Kalimantan ini jauh lebih penting," kata Meijaard.

Semoga bermanfaat.
Reply Posts:Sains Kompas
ReadMore

Saturday 14 January 2012

Akibat Sawit dan Tambang di Kalsel

Kalimantan Selatan tidak lepas dari kasus penyerobotan lahan. Ada dua kasus yang mendominasi, yakni penyerobotan lahan masyarakat oleh perkebunan sawit dan tambang batubara.

Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalsel Dwitho Frasetiandy, di sela-sela aksi nasional di Banjarmasin, Kamis (12/1/2012), mengatakan, sejak 2008 ada 28 kasus konflik sosial yang terkait perkebunan sawit di Kalsel. Belum lagi kasus pertambangan.

”Jumlah yang ditangani Walhi ada 8 kasus, 6 di antaranya terkait sawit dan 2 batubara,” ujarnya.

Unjuk rasa yang diikuti oleh 100-an orang dari 17 elemen masyarakat dan mahasiswa itu dilakukan di markas Polda Kalsel dan kantor DPRD Kalsel.

Selain berorasi, pengunjuk rasa juga membentangkan spanduk dan poster, antara lain, berbunyi ”Audit Lingkungan Tambang dan Sawit”, ”Akui Hak-hak Masyarakat Adat”, ”Moratorium Izin Tambang dan Sawit di Kalsel”, serta ”Hentikan Semua Pelanggaran HAM”.

Menurut Dwitho, modus yang terjadi berupa penyerobotan tanah masyarakat oleh pengusaha. Mereka mendapat izin dari bupati.

Ia mencontohkan, kasus yang agak panas terjadi di Negara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tahun 2010, yang sempat diwarnai pembakaran 2 ekskavator.

Direktur Eksekutif Walhi Kalsel Hegar W Hidayat menambahkan, ekspansi modal yang mendapat legitimasi dari kepala daerah telah mempersempit ruang kelola masyarakat di Kalsel.

”Ada dua sektor besar penetrasi modal dominan yang mengekspansi dan menggusur. Mereka adalah tambang dan sawit. Tren yang sekarang terjadi di sektor sawit telah mengarah ke daerah rawa yang jadi sumber kehidupan rakyat,” ujar Hegar.

Menurut Hegar, penyerobotan lahan rakyat sebenarnya terjadi sejak tahun 1980-an, mulai dari hak pengusahaan hutan, 1990-an dengan masuknya batubara, dan pada tahun 2000-an sawit yang merajalela.

Berdasarkan catatan Walhi, kata Hegar, pertambangan dan perkebunan itu telah menguasai hampir 50 persen lebih luas daratan di Kalsel yang mencapai 3,7 juta hektar.


”Ini yang harus jadi perhatian khusus bagi pemerintah. Wilayah masyarakat adat, petani, ini harus diperhatikan,” ujarnya.

Dalam aksi kali ini, pengunjuk rasa juga minta jaminan kepada aparat agar tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik.

Mereka juga minta kepolisian menarik aparat yang ada di wilayah konflik karena tidak jarang aparat kemudian menjadi salah satu pelaku utamanya.

Pihak kepolisian juga diminta berani menelisik anggotanya yang terlibat bisnis di pertambangan dan perkebunan sawit.

Sementara DPRD Kalsel diminta menginventarisasi titik-titik yang berpotensi konflik.
Reply Post:  Kompas
ReadMore

Thursday 12 January 2012

Taman Agro Wisata Kebun PKK


Taman Agro Wisata Kebun PKK adalah sebuah taman yang milik organisasi PKK Pemerintah Kota Banjarmasin. Terletak di Jalan Jahri Saleh Banjarmasin, tempat ini juga layak anda kunjungi.

Taman Agro Wisata Kebun PKK cukup menarik, disini anda bisa melihat – lihat hewan seperti beberapa jenis burung, buaya, bekantan, orang utan, monyet, dan lain-lain. Dengan mengenal binatang tentunya bisa menjadi wisata edukasi untuk anak-anak nada. Anda juga dapat menemukan tanaman yang unik seperti anggrek disini, jadi bagi anda pencinta tanaman harus datang tempat ini.

Dan bagi anda yang ingin menyelenggarakan suatu acara, anda juga bisa melaksanakan di tempat ini karena telah tersedia sebuah Panggung yang representatif. Tempat ini cocok sekali sebagai tempat rekreasi keluarga yang murah dan meriah. Jadi, Jangan lupa berkunjung kemari jika anda berkunjung ke Kota Banjarmasin.






Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Taman Maskot


Taman Maskot adalah sebuah taman kota yang didalamnya dibangun patung Maskot Kalimatan Selatan yaitu Pohon Kasturi dan Bekantan. Pohon Kasturi adalah pohon mempunyai buah seperti mangga yang berbau harum dan rasanya manis yang khas. Sedangkan Bekantan(Nasalis Larvatus) adalah fauna khas kalimantan yang unik sejenis kera yang mempunyai hidung yang panjang dan sangat pemalu, hewan ini bisa kita temukan di Pulau Kaget.

Taman ini juga terletak di Jl. Djok Mentaya disamping Komplek Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang berada di pusat Kota Banjarmasin. Taman Maskot dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu.

Taman Maskot merupakan tempat yang cocok bagi keluarga anda untuk bersantai dengan keluarga, disini juga disediakan fasilitas bermain untuk anak-anak. Jadi, bagi anda yang ingin melepas lelah sambil memanjakan anak anda dengan permainan yang seru, Taman Maskot bisa jadi pilihan yang menarik dan murah karena tidak ada biaya yang dipungut ketika masuk ke tempat ini.




Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Wisata Sungai

Kota Banjarmasin juga dikenal sebagai Kota Seribu Sungai, jadi rasanya tak lengkap bagi anda jika tidak menjelajahi sungai di Banjarmasin. Dengan melakukan Tour wisata keliling kota melalui sungai, anda bisa mengenal lebih dekat lagi budaya sungai masyarakat banjar.
Jika ingin melakukan tur wisata, anda bisa menggunakan klotok wisata atau Kapal wisata yang tersedia, tergantung dari dana yang anda miliki. Tur sebaiknya dilakukan di pagi hari, karena pada saat itu anda bisa melihat aktivitas masyarakat di pinggir Sungai


Anda juga bisa melihat rumah – rumah panggung yang dibangun disepanjang sungai dengan segala kesibukannya dan melihat aktivitas beberapa pelabuhan yang ada seperti Pelabuhan Trisakti maupun dermaga kecil lainnya. Tur wisata sungai biasanya melalui rute : sungai Martapura – Sungai Kuin – Muara Sungai Kuin – Pasar Terapung – Pulau Kembang – Sungai Barito dan kembali lagi ke Sungai Martapura.

Bagi anda biasa tinggal di perkotaan, berwisata sungai mungkin bisa menjadi pilihan yang tepat ketika berkunjung ke Banjarmasin.

Reply Post: Wisata Banjarmasin



ReadMore

Siring Sungai Martapura

Taman Siring Sungai Martapura berada di pinggir Sungai Martapura, tepatnya diseberang Kompleks Mesjid Raya Sabilal Muhtadin Jl. Jendral Sudirman Banjarmaasin. Taman Siring Sungai Martapura dibangun pada tahun 2004 . Hal ini membuat objek wisata ini, bisa menjadi pilihan yang tepat bagi anda untuk bersantai dan bercengkrama dengan keluarga atau sesama teman.

Kota Banjarmasin yang identik dengan Kota Seribu Sungai rasanya tidak lengkap anda kunjungi jika tidak sempat ke Taman Siring Sungai Martapura. Dengan akses yang mudah dan tanpa biaya masuk, tempat ini layak masuk dalam daftar tempat yang harus dikunjungi ketika di Banjarmasin.

Pada Akhir pekan, tempat ini cukup ramai dikunjungi oleh warga Banjarmasin. Baik hanya sekedar untuk bersantai atau hanya sekedar menikmati angin sepoi-sepoi di sore hari. Tempat ini juga dijadikan tempat hang out bagi para muda – mudi Banjarmasin.

Walaupun di Taman Siring Sungai Martapura disediakan bangku-bangku kecil saja untuk menambah kenyamanan para yang berkunjung kemari.




Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Mesjid Raya Sabilal Muhtadin


Masjid ini terletak di tengah Kota Banjarmasin. Nama ”Sabilal Muhtadin” merupakan nama penghargaan terhadap ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary (1710-1812) yang selama hidupnya memperdalam dan mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin dibangun di atas tanah seluas 100.000 meter persegi. Posisi mesjid sekarang, pada zaman penjajahan Belan­da dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas,

Masjid ini adalah Masjid terbesar di Kota Banjarmasin yang juga menjadi kebanggaan warga kota ini. Bangunan masjid mulai dinding, lantai, menara dan turap plaza, keseluruhannya berla­piskan marmer. Secara total masjid terbesar se-Kalimantan ini mampu menampung 15.000 ja­maah. Di bagian dalam bangunan sebanyak 7.500 dan di halaman 7.500.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin sering sekali menjadi pusat peringatan hari-hari besar Umat Islam seperti : Shalat Idul Fitri dan Idul Adha, Peringatan Isra Mi’raj, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Khataman Al – Qur’an dan lain lain. Di Komplek Mesjid ini juga dilengkapi dengan Sekolah Islam Sabilal Muhtadin.

Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang mempunyai bentuk yang unik dengan kubahnya yang khas, sangat cocok untuk anda kunjungi ketika berkunjung ke Banjarmasin karena di komplek Mesjid ini juga terdapat Hutan Kota serta tidak jauh dari Taman Maskot dan Siring Sungai Martapura.








Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Mesjid Sultan Suriansyah

Sejarah Kota Banjarmasin tidak akan bisa dipisahkan dari Sultan Suriansyah, pendiri dan raja pertama kerajaan Banjar. Sultan Suriansyah merupakan raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Salah satu bukti peninggalannnya adalah Masjid Sultan Suriansyah. Masjid ini terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin sekitar setengah jam perjalanan dari pusat Kota. Selain dengan angkutan darat, kita juga bisa mengunjungi masjid ini dengan menggunakan transportasi sungai karena masjid ini juga terletak di pinggir Sungai Kuin.


Masjid dengan arsitektur kuno ini masih kokoh berdiri hingga sekarang, didalamnya kita bisa melihat ornamen-ornamen khas banjar. Didalam masjid juga terdapat sebuah Mimbar Kuno yang masih digunakan oleh khatib untuk khutbah Jum’at. Walaupun tidak terlalu besar, masjid Sultan Suriansyah adalah saksi bisu perkembangan Kota Banjarmasin dari masa ke masa.












Tidak jauh dari Masjid, kita juga dapat melihat Kompleks Makam Sultan Suriansyah. Masyarakat banyak yang datang untuk berziarah ke makam ini, apalagi pada hari-hari libur. Dikomplek makan ini juga terdapat sebuah museum kecil tempat menyimpan peninggalan sejarah kerajaan Banjar.

Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Pasar Terapung (Floating Market) Banjarmasin

Pasar Terapung adalah Objek Wisata Unggulan Kota Banjarmasin yang telah terkenal ke seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara. Pasar Terapung sudah ada sejak dahulu, sejak masa perdagangan masih menggunakan sistem barter hingga sekarang. Karena semua aktivitas transaksi jual beli diadakan di atas sungai, maka Pasar ini dinamakan Pasar Terapung


Jika anda berkunjung ke Kota Banjarmasin, maka tidak lengkap rasanya kalau anda tidak menyinggahi Pasar Terapung. Pasar Terapung adalah pasar tradisional yang berada di Sungai Kuin, atau tepatnya di Muara Sungai Kuin Kota Banjarmasin yang dapat ditempuh selama 1- 2 jam perjalanan dengan klotok (perahu bermesin). Para pedagang yang berjualan disini umumnya menggunakan jukung (perahu dalam bahasa Banjar) atau Klotok (perahu bermesin).



Pasar Terapung dimulai selepas shalat subuh dan berakhir jam 7.00 pagi. Barang dagangan yang dijual disini umumnya berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan dan minuman, dan kue tradisional.

Di Pasar Terapung anda bisa melihat keunikan budaya sungai masyarakat beli Banjarmasin sambil melihat aktivitas para pedagang dan mungkin anda akan tertarik melakukan jual beli dari atas perahu. 

Anda juga bisa menikmati buah-buahan dan kue tradisional atau bahkan makan soto banjar sambil ditemani oleh ayunan gelombang sungai.




Reply Post: Wisata Banjarmasin

ReadMore

Sekilas Info Cendramata Banjarmasin

Salah satu yang manjadi daya tarik pengunjung Kota Banjarmasin adalah berbagai macam kerajinan tangan dan cinderamata yang ada di kota ini. Kerajinan tangan yang ada di Kota Banjarmasin bukan hanya dihasilkan oleh penduduk Kota Banjarmasin, tetapi juga dari kota dan kabupaten lain di Kalimantan Selatan, sehingga dengan datang ke Banjarmasin wiastawan dapat mengenal beragam kerajinan khas yang dihasilkan rakyat Kalimantan Selatan.


Terdapat beragam jenis kerajinan tangan yang dihasilkan industri-industri kecil rumah tangga mulai dari batu-batuan permata hingga berbagai bentuk aksesoris dan peralatan rumah tangga khas Banjar, suku asli Kalimantan Selatan. Kerajinan Tangan yang dihasilkan warga Kota Banjarmasin sendiri diantaranya berupa kain Sasirangan yang memiliki kombinasi warna dan tekstur sangan khas. Keindahan sasirangan sudah dikenal secara nasional, sebagai salah satu bahan busana pria dan wanita. Kerajinan khas lainnya adalah air guci, yaitu jenis sulaman khas banjar. Peralatan dan perabot rumah tangga yang terbuat dari bahan rotan seperti lampit atau tikar, tas, pas bunga dan bentuk-bentuk lainnya. Selain kerajinan yang berupa peralatan dan aksesoris, di Kota ini bisa didapatkan berbagai ramuan tradisional yang bahannya diperoleh dari pedalaman kalimantan, seperti pasak bumi yang sudah sangat terkenal di manca negara. Semua kerajinan tangan ini sangat menarik untuk dibawa sebagai oleh-oleh dari Kota Banjarmasin


Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Sekilas Info Seni Budaya Banjarmasin

Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagangArab dan Persia. 

Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar khususnya dalam bentuk kesenian, tarian, musik, pakaian, permainan dan upacara tradisional. 

Adat istiadat Banjar yang melekat dengan kehidupan sosial warga masyarakat yang bercirikan Islam terus terjaga dan dipertahankan, nampak dari aktivitas kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini dapat juga disaksikan melalui berbagai pentas kesenian Banjar yang sering ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti tari-tarian dan lagu Banjar. Demikian pula upacara adat khas Banjar yang biasanya dilaksanakan dalam rangka perkawinan, kelahiran, ataupun peringatan terhadap peristiwa penting lainnya. Dari banyaknya ragam kesenian tersebut yang terkenal adalah


Tarian tradisional yang biasa ditampilkan pada upacara Tradisional seperti: tari "Baksa Kambang", "Baksa Lilin", "Kula Gepang", "Maiwak", dan lain-lain. 

Ada sekitar 76 Jenis tarian. Tari tradisional biasanya diiringi oleh alat musik tradisional seperti: babun, gambang, aron, salantang, kedernong, gong, suling, rehab dan dan lain-lain.


Madihin Banjar


MADIHIN
Seni Madihin adalah suguhan pentas monolog oleh satu atau dua orang seniman tradisional yang merangkai syair dan pantun diiringi dengan musik gendang khas Banjar.

Sajian materi seni ini biasanya melemparkan sindiran – sindiran dan pesan sosial dan moral dengan kosa kata yang menggelitik dan lucu.



Mamanda
MAMANDA
Seni Mamanda merupakan seni pentas teater tradisional Banjar.

Menceritakan kisah-kisah kehidupan masyarakat perjuangan kemerdekaan serta kritik sosial dan politik yang berkembang.




Musik Panting Banjar
MUSIK PANTING
Seni Musik Panting adalah paduan antara berbagai alat musik seperti Babun, Panting, Biola, Gong, yang menghasilkan irama khas, biasanya mengiringi lagu-lagu tradisional Banjar yang dinyanyikan, atau mengiringi tarian tradisional. Istilah panting diambil dari salah satu jenis alat musik utamanya Panting, yaitu alat musik petik yang mirip dengan Gitar Gambus berukuran kecil.



Kesemuanya itu adalah kekayaan budaya yang sangat menarik
Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Sekilas Info Masyarakat Banjarmasin


Masyarakat Kota Banjarmasin secara garis besar terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu: Masyarakat Pribumi dan Pendatang. Kaum pribumi adalah suku Banjar yang merupakan mayoritas dari total penduduk provinsi Kalimantan Selatan. Suku Banjar terdiri dari Suku Banjar Pahuluan dan Suku Banjar Batang Banyu. Kaum Pendatang terdiri dari suku Jawa, Madura, Bajau, Bugis, Cina dan Arab.

Budaya dan tradisi orang Banjar adalah hasil asimilasi selama berabad-abad. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagangArab dan Persia.

Banjarmasin yang berpenduduk sekitar 615.570 jiwa dikenal taat pada ajaran agama. Sebagaimana agama yang diakui di Indonesia, semua agama ada di Banjarmasin seperti Islam, Budha, Hindu, Katolik, Protestan, daan Khong Hu Tsu. Agama yang pemeluknya terbesar di sini adalah agama Islam.

Ba'ayun Mulud
Pengaruh agama Islam di Kota Banjarmasin sangat kuat terhadap segala aspek kehidupan social dan budaya masyarakat termasuk bidang ekonomi, hukum, dan politik. Oleh karena itu, sikap dan persepsi masyarakat terhadap berbagai masalah sangat ditentukan oleh pendekatan-pendekatan Islami –yang menjadi pedoman peri kehidupan pemeluknya. Hal ini Ditandai dengan banyaknya langgar (mushalla) serta Mesjid yang sangat ,mudah dijumpai seluruh pelosok kota.

Sendi – sendi islami juga tercermin dengan banyaknya acara bernuansa islami seperti meriahnya peringatan hari hari besar islam, Maulid Nabi Muhammad SAW dan semaraknya Pasar Wadai Ramadhan.

Walaupun Islam menjadi mayaoritas di Kota ini, akan tetapi toleransi antar umat beragama tetap terjalin dengan harmonis. Ini ditunjukkan dengan tidak pernah adanya konflik yang bernuansa agama di Kota ini.
Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Sekilas Info Sejarah Banjarmasin

Perahu Tambangan


Sekilas Peran Banjarmasin dimasa Lalu

Kehidupan di Kota Banjarmasin memang tidak terpisahkan dari Sungai Barito dan beserta anak-anak sungainya. Sejah dahulu Banjarmasin memegang peranan strategis dalam lalu lintas perdagangan antar pulau, karena terletak di pertemuan antara Sungai Barito dan Sungai Martapura yang luas dan dalam. Terletak 22 km dari laut Jawa, sungai – sungai tersebut tentunya dapat dilayari kapal besar sehingga kapal-kapal Samudera dapat merapat hingga Kota Banjarmasin.

Pelabuhan Banjar Raya
Pada zaman Belanda, Banjarmasin menjadi pelabuhan masuk dan keluar bagi seluruh daerah aliran Sungai Barito dan merupakan pelabuhan transito untuk kapal – kapal yang datang dari Singapura dan Jawa, ke pantai timur Kalimantan. Barang-barang hasil hutan seperti rotan, damar, kapur barus, karet, telur itik, buah-buahan, barang anyaman rotan, serta batu-batuan permata dan berlian. Barang yang masuk dari Jawa dan Singapura terdiri dari beras, ikan asin, barang-barang pecah belah, minyak tanah, garam, besi dan lain-lain.

Sedangkan industri yang berkembang milik warga Eropa yang berdiri di Banjarmasin pada waktu itu terdiri dari Pabrik Es, galangan kapal kecil milik Borneo Industri Mij dan Perdagangan yang dikelola oleh Borneo Soernatra Handel Mij, Heiinnenman & Co, dan Kantor Cabang dari Javasche Bank en Factorij.

Pada masa itu, Banjarmasin mempunyai pelayaran yang teratur dan langsung dengan sampit, Kotabaru, Samarinda, Martapura, Marabahan, Negara, Amuntai, Buntok, Muara Teweh dan Kuala Kapuas serta di luar Kalimantan dengan Surabaya dan Singapura.

Keraton (Dalem) Martapura

Mesji Tempo Dulu

Asal Mula Nama Kota Banjarmasin

Asal mula nama Kota Banjarmasin berasal dari sejarah panjang Kota Banjarmasin. Pada saat itu dikenal nama Istilah Banjarmasih. Sebutan ini diambil dari nama salah seoarang Patih yang sangat berjasa dalam pendirian Kerajaan Banjar, yaitu Patih Masih, yang berasal dari Desa Oloh Masih yang dalam bahasa Ngaju berarti Orang Melayu atau Kampung Orang Melayu. Desa Oloh Masih inilah yang kemudian menjadi Kampung Banjarmasih.

Patih Masih bersama dengan beberapa Patih lainnya sepakat mengangkat Pangeran Samudera mejadi Raja. Pangeran Semudera ini adalah seorang Putera Kerajaan Daha yang terbuang dan mengasingkan diri di desa Oloh Masih. Sejak itu terbentuklah kerajaan Banjar. Pangeran Samudera kemudian menaklukkan Muara Bahan dan kerajaan kecil lainnya serta jalur-jalur sungai sebagai pusat perdagangan pada waktu itu.

Kemajuan kerajaan Banjar ini tentu saja mengusik kekuasaan Pangeran Tumenggung, Raja Daha yang juga Paman dari Pangeran Samudera. Sehingga terjadi penyerbuan oleh Daha. Peperangan yang berlarut-larut menyebabkan Pangeran Samudera terdesak, dan meminta Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama dan terbesar di Nusantara. Demak bersedia membantu kerajaan Banjar, dengan syarat raja dan rakyatnya masuk Islam. Pengeran Samudera setuju dan tentara Demak datang bersama Khatib Dayan yang kemudian mengislamkan rakyat Banjar. Sejak itu Pangeran Samudera berganti nama menjadi Sultan Suriansyah.

Dengan bantuan Demak, Banjar menyerbu Daha dan mengalahkannya. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 24 Desember 1526, sehingga tanggal tersebut dijadikan sebagai :

  1. Hari kemenangan Pangeran Samudera, dan cikal bakal Kerajaan Islam Banjar.
  2. Penyerahan kerajaan Daha kepada kerajaan Banjar.
  3. Hari Jadi Kota Bandjarmasih sebagai ibukota kerajaan baru yang menguasai sungai dan daratan Kalimantan Selatan.

Sampai dengan tahun 1664 surat-surat dari Belanda ke Indonesia untuk kerajaan Banjarmasin masih menyebut Kerajaan Banjarmasin dalam ucapan Belanda “Bandzermash”. Setelah tahun 1664 sebutan itu berubah menjadi Bandjarmassin, dan pertengahan abad 19, sejak jaman jepang kembali disebut Bandjarmasin atau dalam ejaan baru bahas Indonesia menjadi Banjarmasin.
(sumber : Buku Profil Kota Banjarmasin Tahun 2008)
Reply Post: Wisata Banjarmasin
ReadMore

Photobucket Photobucket

Site Search